• Teror Bom Buku

    Teror Bom Buku Marak - Teror bom buku terjadi tiga kali dalam kurun waktu yang hampir bersamaan mendadak menjadi perhatian publik di Indonsia. Adapun teror bom buku tersebut dikirim kepada tiga orang yang berbeda.Yang pertama sekali mendapatkan paket kiriman teror bom buku adalah Ulil Abshar, dimana bom yang dikirim kepadanya akhirnya meledak di kantor Radio KBR 68 H

    Bom Buku
  • Judul artikel -3

    Sinopsis artikel-3 [...]

  • Judul artikel -4</a>

    Sinopsis artikel- 4 [...]

  • Judul artikel -5

    Sinopsis artikel-5 [...]

Minggu, 23 Oktober 2011

Tabrakan Maut Marco Simoncelli, Sepang-Malaysia 2011

Dunia balap motor harus kehilangan satu pebalap berbakat, yaitu Marco Simoncelli. "Supersic" meninggal dunia akibat kecelakaan tragis di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11), saat balapan baru berlangsung dua lap.

Simoncelli, yang sedang bertarung memperebutkan posisi keempat dengan pebalap Rizla Suzuki, Alvaro Bautista, kehilangan kendali di Tikunga 11, sehingga jatuh. Tetapi, dia dan motornya justru terseret ke jalur milik pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, dan pebalap Ducat, Valentino Rossi.


Kecelakaan horor pun tak terelakkan. Motor Edwards menghantam kepala Simoncelli sehingga helm pebalap Gresini Honda tersebut terlepas, dan Edwards pun sempat menghantam motor Rossi, sehingga terjadi tabrakan beruntun. Edwards jatuh di luar trek dan mengalami dislokasi bahu, dan Rossi selamat karena mampu mengendalikan motor meskipun hanya mengalami sedikit kerusakan pada Desmosedici GP11.1 tunggangannya.


Akibat kecelakaan tersebut, Simoncelli langsung menggelepar di atas trek dan tidak bergerak sama sekali. Bendera merah pun langsung dikibarkan, tanda balapan untuk sementara harus dihentikan - selang beberapa saat panitia lomba mengumumkan balapan dibatalkan.


Simoncelli langsung dilarikan ke pusat medis sirkuit. Tetapi, cedera parah yang diderita pebalap berusia 24 tahun asal Italia ini membuatnya tak kuasa bertahan, dan mengembuskan nafas terakhir pada pukul 16.56 waktu setempat.


Kepergian Simoncelli membuat dunia balap motor MotoGP kehilangan pebalap berbakat, yang diprediksi bakal merajai kelas premier ini. Pasalnya, Simoncelli termasuk pebalap yang sangat kompetitif, dan itu sudah diperlihatkan sejak masih di kelas paling rendah, 125cc.

Simoncelli melakukan debutnya di kelas 125cc pada musim 2002, dan merajai GP Spanyol pada 2004 dan 2005, sebelum naik ke kelas 250cc pada musim 2006 bersama tim Gilera. Pada musim 2008, si jabrik ini merengkuh gelar juara dunia setelah mengalahkan rivalnya dari Spanyol, Alvaro Bautista.

Musim berikutnya, Simoncelli memutuskan bertahan di kelas 250cc, untuk mempertahankan gelar. Tetapi dia gagal melakukannya, karena harus puas menempati peringkat ketiga, karena kalah bersaing dengan Hiroshi Aoyama, yang menjadi rekan setimnya di MotoGP.

Dalam debutnya di kelas MotoGP pada musim lalu, Simoncelli sudah menunjukkan tanda-tanda bakal kompetitif. Sebagai seorang rookie, dia berhasil menarik perhatian dengan hasil terbaik adalah finis di posisi keempat pada GP Portugal, dan pada klasemen akhir berada di peringkat kedelapan.

Di musim 2011 ini, sinar Simoncelli semakin terang, meskipun dia kerab mendapat kritikan akibat gaya membalapnya yang sangat agresif. Sejak latihan pra-musim hingga balapan resmi, Simoncelli selalu bersaing di barisan depan. Dia pun berhasil menempati pole position di Catalunya dan Assen, dan enam kali berturut-turut start dari barisan depan.

Sayang, semua hasil fantastis pada latihan bebas dan kualifikasi tak bisa dikonversi menjadi juara atau pun minimal finis di podium. Pasalnya, dia kerab mengalami kecelakaan karena jatuh ataupun tabrakan.

Meskipun demikian, Simoncelli tak kenal menyerah. Dia akhirnya mewujudkan impian untuk naik podium MotoGP, ketika finis di urutan ketiga GP Republik Ceko. Hasil terbaik yang diraihnya adalah ketika finis di urutan kedua di GP Australia, akhir pekan lalu.

Atas prestasinya yang mengesankan itu, tim Honda langsung menyodorkan kontrak baru kepadanya, sehingga dia akan tetap membela Gresini pada MotoGP 2012, yang menggunakan mesin 1.000cc. Simoncelli akan mendapatkan mesin dengan spesifikasi seperti tim pabrik.

Namun nasib berkata lain. Simoncelli, yang baru satu kali merasakan motor 1.000cc usai GP Jepang awal Oktober lalu, meninggal dunia akibat kecelakaan di GP Malaysia. Dia jatuh saat balapan baru berlangsung dua lap, dan tergelincir ke jalur Edwards dan Rossi, sehingga kepalanya dilindas motor Edwards.

Selamat jalan Supersic, motoGP kan selalu mengenangmu



Jumat, 22 April 2011

Trofi Copa Del Ray Sudah Terpajang di Markas Madrid

Sempat terjatuh dan terlindas oleh bus yang membawa para punggawa Real Madrid dalam pesta perayaan kemenangan, Trofi Copa Del Ray akhirnya sudah dipajang di markas Real Madrid, Stadion Santiago Bernabeu. Terhitung sejak Kamir pukul 14.15 waktu setempat, trofi tersebut sudah menjadi bagian dari tur Santiago Bernabeu.

"Trofi Piala Raja yang dimenangi Real Madrid melawan Barcelona sudah bisa dilihat sebagai bagian dari tur di Bernabeu mulai pukul 14:15 (waktu setempat--red)," demikian keterangan yang dilansir dari situs resmi Madrid.

Lalu bagaimanakah Real Madrid mengatasi masalah kerusakan parah yang sebelumnya dikabarkan terjadi pada trofi tersebut? Atau apakah trofi tersebut sudah benar-benar betul dan kembali seperti semula sehingga sudah bisa terpajang lagi?

Namun ternyata yang terpajang di Stadion Santiago Bernabeu tersebut adalah replica dari Trofi Copa Del Ray. Hal ini terpaksa dilakukan pihak Real Madrid karena trofi aslinya memang dalam kondisi rusak dan harus diperbaiki sebelum dipajang.

"Selalu ada rencana B. Saya tidak akan menampilkan piala asli karena semua melihat dari mana piala itu jatuh dan bis melindas-nya. Anda bisa membayangkan seperti apa kondisinya. Ya kondisi ini ibarat pasien sedang koma, namun kondisi koma itu bisa disembuhkan. Kami harus melihat bagaimana cara menyelesaikan masalah itu." Jelas Federico Alegre, kurator dari trofi-trofi koleksi Los Blancos.(RH)


Kamis, 21 April 2011

Candaan Ramos tentang Trofi Copa del Rey yang Jatuh

Bek Real Madrid Sergio Ramos setengah bercanda dengan menyalahkan fans setelah ia menjatuhkan trofi Copa del Rey saat merayakan kemenangan dengan parade di atas bus, menyusul kemenangan 1-0 mereka atas Barcelona di final.

Pemain internasional Spanyol itu sedang merayakan kemenangan Madrid dengan seluruh tim di atas bus dengan atap terbuka dan melakukan perjalanan melalui kota Madrid, tetapi karena Ramos kehilangan genggamannya, piala jatuh di bawah bus, dengan sopir itu tidak bisa menghentikan mobil. Namun, Ramos melihat itu dengan sisi yang lucu.

"Apa yang terjadi dengan trofi merupakan kesalahpahaman, saya tidak menjatuhkannya, itu melompat saat melihat semua fans Madrid bersemangat," ungkapnya di akun Twitter.

Untungnya untuk Real, dan Ramos, produsen cangkir dikonfirmasi piala replika telah dibuat. Federico Alegre yang memiliki trofi yang membuat piala itu, mengatakan tidak ada masalah.

"Karena 05:30 pagi ini [Kamis] waktu setempat Real Madrid memiliki piala dalam kondisi yang sempurna yang mereka dapat tunjukkan kepada para penggemar," katanya EFE TV.

"Selalu ada rencana B untuk kasus ini," tambahnya.

Madrid memenangi trofi Copa del Rey berkat tandukkan Cristiano Ronaldo di masa perpanjangan waktu saat menghadapi pasukan Pep Guardiola.

Tropi Piala Copa del Rey Terjatuh dan Terlindas Bus

Kegembiraan Real Madrid meraih Copa del Rey sedikit ternoda. Piala yang mereka arak di atas bus jatuh dan terlindas hingga hancur.

Euforia, mungkin itu yang ada di kubu Los Blancos saat ini. Puasa gelar sejak 2008 dan tak meraih Copa del Rey sejak 1993 membuat para punggawa Los Blancos hilang kendali saat merayakan kemenangan.

Di tengah-tengah para Madridistas yang mengelu-elukan mereka, piala Copa del Rey terlepas dari tangan Segio Ramos tepat di depan bus yang mengarak para pemain Los Blancos. Parahnya setelah jatuh, piala itu terlindas roda depan bus.

Ramos yang berusaha menurunkan piala dari kepalanya secara tak sengaja tersenggol tangan bek Brasil Marcelo yang sangat antusias merayakan kemenangan.

Meski bus berhenti seketika dan beberapa petugas keamanan mengambil piala tersebut namun para pemain Los Blancos tetap merayakan pesta di atas bus yang disaksikan lebih dari 150 ribu pendukung Real Madrid yang sedang merayakan kemenangan atas Barcelona

Insiden tersebut terjadi di Plaza de Cibeles sekitar pukul empat pagi, Kamis (21/4/2011) waktu setempat, setelah Los Blancos mengalahkan Barcelona 1-0 di partai final lewat gol tunggal superstar Portugal Cristiano Ronaldo.
 

Recent Coment

Blog Info

free counters
Personal Blogs Check PageRank TopOfBlogs
English Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch Arabic English

All Post

Share Info Copyright © 2009 Simple Elegant is Designed by Zie